Pernikahan Jarak Jauh Lebih Menyehatkan?
Theresia Karo Karo Official Writer
Long distance Relationship (LDR) tidak hanya dialami oleh mereka yang berpacaran. Sebagian pasangan yang telah menikah juga mengalami hal yang sama, terpisah oleh jarak. Biasanya hal ini terjadi karena tuntutan pekerjaan, urusan keluarga, dan lainnya.
Perpisahan sementara ini ternyata ditanggapi positif oleh studi. Dibandingkan pasangan proksimal (yang bertemu setiap hari), pernikahan jarak jauh justru dianggap lebih sehat. Dengan mengamati 296 pasangan proksimal dan pasangan jarak jauh, para peneliti dari Northwestern University, Amerika Serikat melakukan analisanya. Dengan catatan, pasangan LDR yang terlibat adalah mereka yang terpisah selama seminggu penuh atau lebih dan paling sedikit terpisah jarak 50 mil.
Studi menemukan, mereka yang menjalani pernikahan jarak jauh lebih sehat. Dan berdasarkan beberapa survei, pasangan menikah yang LDR dianggap lebih sering berolahraga, memiliki pengaturan diet yang lebih baik, dan risiko stres yang lebih rendah.
Selain itu, Steve Du Bois salah satu peneliti mengungkapkan bahwa LDR lebih sehat karena hubungan jarak jauh menciptakan kembali pola hidup seperti saat melajang. “Mereka harus lebih independen dalam melakukan banyak hal, seperti olahraga dan bersosialisasi dengan teman. Di samping itu, mereka juga tidur lebih baik, sehingga membuat fisik dan mental mereka terjaga dengan baik,” papar Du Bois.
Meskipun begitu, menjalani LDR memang bukan perkara mudah. Sebab, waktu kebersamaan semakin sedikit, komunikasi terbatas, jarang berhubungan seks, hingga penanganan masalah yang kurang baik. Inilah yang sering menimbulkan kesulitan secara emosional. Du Bois tidak memungkiri bahwa semuanya ini bisa menjadi pemicu meningkatnya kadar stres. Dirinya berharap temuan ini dapat membantu pasangan menangani kesulitan yang muncul, baik di rumah maupun di luar rumah.
Sumber : Kompas/Jawaban.com by tk
Halaman :
1